Taufik Hidayat - Okezone
Minggu, 10 Juli 2011 08:01 wib
JAKARTA- Ketua Presidium LSM Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane pesimis pihak kepolisian berhasil menangkap Mantan Bendahara Umum Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Neta menilai anggaran yang minim dimiliki kepolisian tidak mendukung kinerjanya menangkap tersangka kasus suap di kemenpora. Itu.
“kita pesimisa (Polisi bantu) menangkap Nazaruddin. Anggaran Polisi sedikit untuk memeburu Nazaruddin. Apa kepentingan mereka sebagai aparat negara. Memang kalau mereka propfesional harus memebantu KPK. Tapi kan anggaran kecil, mustahil mereka konsentrasi menangani Nazaruddin, paliang sebatas menyebarkan red notice,” kata Neta saat dihubungi okezone, Sabtu (9/7/2011).
Untuk menangani kasus didalam negeri saja, kata Neta Polisi masih kesulitan dalam hala anggaran, apalagi untuk membantu menangkap Nazaruddin. Nazaruddin bukan prioritas kasus yang ditangani Polisi.
“Untuk menanganai kasus dalam negari saja kedodoran, apalagi di luar negeri,” tambahnya.
Seperti diberitakan, Peresiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kepolisian untuk membantu Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Nazaruddin. Pemerintah tersebut dikeluarkan setelah Nazaruddin ditetapkan sebagai tersangka.
“kita pesimisa (Polisi bantu) menangkap Nazaruddin. Anggaran Polisi sedikit untuk memeburu Nazaruddin. Apa kepentingan mereka sebagai aparat negara. Memang kalau mereka propfesional harus memebantu KPK. Tapi kan anggaran kecil, mustahil mereka konsentrasi menangani Nazaruddin, paliang sebatas menyebarkan red notice,” kata Neta saat dihubungi okezone, Sabtu (9/7/2011).
Untuk menangani kasus didalam negeri saja, kata Neta Polisi masih kesulitan dalam hala anggaran, apalagi untuk membantu menangkap Nazaruddin. Nazaruddin bukan prioritas kasus yang ditangani Polisi.
“Untuk menanganai kasus dalam negari saja kedodoran, apalagi di luar negeri,” tambahnya.
Seperti diberitakan, Peresiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kepolisian untuk membantu Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Nazaruddin. Pemerintah tersebut dikeluarkan setelah Nazaruddin ditetapkan sebagai tersangka.
0 komentar:
Posting Komentar